PORTOFOLIO
OBSERVASI PROSES BELAJAR MENGAJAR
DALAM PEMBELAJARAN MIKRO (Microteaching)
Oleh:
Nama : Arinda Santiniar
CAMSENO
PELUANG
A. Kelebihan dan Kekurangan serta Solusi tentang Penerapan Metode atau Pendekatan Pembelajaran
Saudara Agus yang berperan sebagai guru,menyajikan materi Peluang SMP. Diawali dengan pemberitahuan tentang kompetensi dasar terlebih dahulu sebelum memasuki materi ajar. Juga sedikit memaparkan tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran. Dalam kompetensi dasar yang dipaparkan tersebut siswa diharapkan mampu menentukan titik sampel dan ruang sampel. Guru mengawali pelajaran dengan pemaparan mengenai populasi dan sampel, lalu memberikan contoh populasi dan sampel serta memberikan penekanan berupa kesimpulan dari perbedaan populasi dan sampel. Kemudian guru mulai memasuki materi peluang yang ada dalam kehidupan sehari-hari yaitu uang logam. Akan tetapi uang logam yang hanya dikhayalkan oleh siswa Setelah iitu, guru menjelaskan mengenai ruang dan titik sampel, guru memberikan contoh cara menentukan ruang sampel dan titik sampel. Setelah itu pemberian soal yang diselesaikan oleh salah satu siswa yang diberikan kesempatan untuk mencoba menjawab soal yang ditampilkan oleh LCD. Setelah guru merasa siswa sudah memahami meterinya, guru mulai memberikan LKS yang berisi soal-soal latihan agar guru mengetahui pemahaman siswa.
Dari keseluruhan rangkaian kegiatan belajar mengajar yang diterapkan oleh saudara Agus, maka dapat saya simpulkan bahwa saudara Agus menggunakan pendekatan deduktif dan metode Ekspositori. Pendekatan deduktif ditandai dengan pemaparan konsep, definisi dan istilah-istilah pada bagian awal pembelajaran. Pendekatan deduktif dilandasi oleh suatu pemikiran bahwa proses pembelajaran akan berlangsung dengan baik bila siswa telah mengetahui wilayah persoalannya dan konsep dasarnya(Suwarna,2005).
Metode ekspositori adalah cara penyampaian pelajaran dari seorang guru kepada siswa di dalam kelas dengan cara berbicara di awal pelajaran, menerangkan materi dan contoh soal disertai tanya jawab (Suyitno, 2004:4).
Dalam pendekatan ini siswa diharapkan dapat menangkap dan mengingat informasi yang telah diberikan oleh guru serta mengungkapkan kembali apa yang telah dimilikinya melalui respon yang diberikannya pada saat diberi pertanyaan oleh guru. Komunikasi yang diberikan oleh guru dalam interaksinya dengan siswa adalah komuniksai satu arah atau komunikasi sebagai aksi. Oleh sebab itu, kegiatan belajar mengajar siswa kurang optimal sebab terbatas pada mendengarkan uraian guru, mencatat, dan sekali-kali bertanya kepada guru. Guru yang kreatif biasanya dalam memberikan informasi dan penjelasan kepada siswa menggunakan alat bantu seperti gambar, bagan, grafik, dan lain-lain disamping memberi kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan. Pada metode ekspositori dominasi guru banyak berkurang karena tidak terus menerus berbicara. Ia berbicara pada awal pelajaran, menerangkan materi dan contoh pada waktu-waktu yang diperlukan saja. Siswa tidak hanya mendengar dan membuat catatan. Guru bersama siswa berlatih menyelesaikan soal latihan dan siswa bertanya kalau belum mengerti. Guru dapat memeriksa pekerjaan siswa secara individual, menjelaskan lagi kepada siswa secara individual atau klasikal. Siswa mengerjakan latihan sendiri atau dapat bertanya pada teman, atau disuruh guru untuk mengerjakannya di papan tulis (Suherman, 2003:203).
Adapun kelebihan dan kekurangan dari pendekatan atau metode ekspositori yaitu:
1. Kelebihan
Strategi pembelajaran ekspositori merupakan strategi pembelajaran yang banyak dan sering digunakan. Hal ini disebabkan strategi ini memiliki beberapa kelebihan, di antaranya:
a. Dengan strategi pembelajaran ekspositori guru bisa mengontrol urutan dan keluasan materi pembelajaran, ia dapat mengetahui sampai sejauh mana siswa menguasai bahan pelajaran yang disampaikan.
b. Strategi pembelajaran ekspositori dianggap sangat efektif apabila materi pelajaran yang harus dikuasai siswa cukup luas, sementara itu waktu yang dimiliki untuk belajar terbatas.
c. Melalui strategi pembelajaran ekspositori selain siswa dapat mendengar melalui penuturan (kuliah) tentang suatu materi pelajaran, juga sekaligus siswa bisa melihat atau mengobservasi (melalui pelaksanaan demonstrasi).
d. Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini bisa digunakan untuk jumlah siswa dan ukuran kelas yang besar.
2. Kekurangan
Di samping memiliki kelebihan, strategi ekspositori juga memiliki kekurangan, di antaranya:
a. Strategi pembelajaran ini hanya mungkin dapat dilakukan terhadap siswa yang memiliki kemampuan mendengar dan menyimak secara baik. Untuk siswa yang tidak memiliki kemampuan seperti itu perlu digunakan strategi lain.
b. Strategi ini tidak mungkin dapat melayani perbedaan setiap individu baik perbedaan kemampuan, perbedaan pengetahuan, minat, dan bakat, serta perbedaan gaya belajar.
c. Karena strategi lebih banyak diberikan melalui ceramah, maka akan sulit mengembangkan kemampuan siswa dalam hal kemampuan sosialisasi, hubungan interpersonal, serta kemampuan berpikir kritis.
d. Keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori sangat tergantung kepada apa yang dimiliki guru, seperti persiapan, pengetahuan, rasa percaya diri, semangat, antusiasme, motivasi, dan berbagai kemampuan seperti kemampuan bertutur (berkomunikasi), dan kemampuan mengelola kelas. Tanpa itu sudah dapat dipastikan proses pembelajaran tidak mungkin berhasil.
e. Oleh karena gaya komunikasi strategi pembelajaran lebih banyak terjadi satu arah (one-way communication), maka kesempatan untuk mengontrol pemahaman siswa akan materi pembelajaran akan sangat terbatas pula. Di samping itu, komunikasi satu arah bisa mengakibatkan pengetahuan yang dimiliki siswa akan terbatas pada apa yang diberikan guru.
Solusi
Metode atau pendekatan yang digunakan saudara Agus adalah metode ekspositori. Metode ini sangat cocok digunakan dalam pembelajaran matematika. Karena metode ini sudah mampu mencakup kemudahan-kemudahan pemahaman matematika yaitu dengan pemaparan mengenai materi terlebih dahulu, lalu pemberian contoh dan proses Tanya-jawab. Kegiatan tersebut sudah cukup mampu untuk memahami materi.
Saudara Agus masih terlihat kurang mampu menjalankan pendekatan dan metode ekspositori yang ia rencanakan dengan baik. Hal ini terlihat ketika bahasa-bahasa yang digunakan sangat tidak beraturan dan membuat siswa merasa bahwa guru kurang menguasai peserta didiknya. Saya sebagai siswa, memang mampu memahami konsep, dan kompetensi dasar yang ingin dicapai oleh guru sudah tercapai yaitu siswa mampu memahami konsep. Akan tetapi pemahaman konsep ini kurang mampu menanamkan dalam ingatan dalam jangka waktu lama. Karena siswa hanya memahami konsepnya saja.
B. Kelebihan dan Kekurangan serta Solusi tentang Alat Peraga dan Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengantar atau pengirim ke penerima pesan ( Sadiman, dkk, 2002:6).
Pembelajaran adalah usaha – usaha yang terencana dalam memanipulasi sumber – sumber belajar agara terjadi proses belajar dalam diri siswa( Sadiman, dkk, 2002:6). Sehingga media pembelajaran dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi Manfaat media pembelajaran
Secara umum media pembelajaran memiliki keguanaan – keguanaan sebagai berikut:
a. Memperjelas penyajian materi pembelajaran agar tidak terlalu verbalistik ( dalam bentuk kata – kata tertulis atau lisan).
b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.
c. Dengan menggunakan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik.
Guru tidak menggunakan alat peraga. Namun guru menggunakan media pembelajaran berupa LCD, Microsoft office powerpoint, papan tulis dan LKS.
Guru menyampaikan materi pelajaran ke siswa dengan menggunakan alat bantu, media tertentu dengan harapan materi pelajaran akan lebih mudah diterima oleh siswa. Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, pengajaran dengan menggunakan media ICT (Information Communication Technology) sudah semestinya dilakukan. Pemanfaatan media ICT dengan menggunakan perangkat komputer dan LCD proyektor mempermudah tugas guru dalam memperjelas materi pada siswa. Siswa akan lebih senang memperhatikan hal-hal yang disampaikan guru, akibatnya ilmu pengetahuan akan lebih mudah diterima dan dipahami siswa. Sedangkan LKS sendiri berfungsi untuk mengarahkan siswa serta mengasah kemampuan siswa mengenai peluang.
Adapun kelebihan dan kekurangan media pembelajaran berupa LCD dan Microsoft powerpoint, yaitu:
1. Kelebihan
a. Memungkinkan siswa belajar sesuai dengan kemampuan dan kecepatan dalam memahami pengetahuan dan informasi yang ditayangkan
b. Siswa dapat melakukan kontrol terhadap aktivitas belajarnya
c. Dapat diprogram agar mampu memberikan umpan balik terhadap hasil belajar dan memberikan pengukuhan (reinforcement) terhadap prestasi belajar siswa
d. Memiliki kemampuan untuk merekam hasil secara otomatis
e. Dapat dirancang agar dapat memberikan preskripsi atau saran bagi siswa untuk melakukan kegiatan belajar tertentu
f. Memiliki kemampuan dalam mengintegrasikan komponen warna, musik dan animasi grafik (graphic animation)
g. Dapat meningkatkan hasil belajar dengan penggunaan waktu dan biaya yang relatif kecil.
2. Kekurangan
a. tingginya biaya pengadaan dan pengembangan program komputer, terutama yang dirancang khusus untuk pembelajaran
b. pengadaan, pemeliharaan dan perawatan komputer yang meliputi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) memerlukan biaya yang relatif tinggi, sehingga perlu pertimbangan biaya dan manfaat (cost benefit analysis)
c. compability dan incompability antara hardware dan software, penggunaan sebuah program komputer biasanya memerlukan perangkat keras dengan specifikasi yang sesuai
d. merancang dan memproduksi program pembelajaran dengan berbasis komputer (computer based instruction) merupakan pekerjaan yang tidak mudah, karena merupakan kegiatan intensif yang memerlukan waktu banyak dan juga keahlian khusus
Solusi
Media pembelajaran yang digunakan sudah sangat baik. Dan sangat berfungsi sebagai alat bantu untuk mempermudah pemahaman siswa. Akan tetapi saudara Agus kurang mampu dalam menentukan alat peraga yang cocok untuk memaparkan materi tentang peluang. Alat peraga memiliki peranan penting dalam pemahaman yang konkrit. Terutama bagi siswa yang mengalami kesulitan membayangkan suatu kejadian yang abstrak. Pada materi peluang, akan lebih mudah apabila guru menunjukkan titik dan ruang sampel, saudara Agus dapat menggunakan uang logam atau menggunakan dadu. Sehingga siswa mampu membedakan titik dan ruang sampel dan mengingatnya dengan mudah.
C. Kelebihan dan Kekurangan serta Solusi tentang Penciptaan Interaksi dalam Proses Belajar Mengajar
1. Interaksi antara siswa dengan siswa
Interaksi antara siswa dengan siswa yaitu interaksi yang dimana siswa menjadi subjek dari pembelajaran. Sehingga siswa berperan aktif. Biasanya interaksi ini akan terjadi ketika guru menggunakan metode diskusi.
Adapun kelebihan dan kekurangan dari penciptaan interaksi antara siswa dengan siswa yaitu:
a. Kelebihan
(1) Guru dapat memperluas wawasan peserta didik,
(2) Guru dapat merangsang kreativitas peserta didik dalam memunculkan ide dalam memecahkan suatu masalah,
(3) Dapat mengembangkan sikap menghargai pendapat orang lain,
(4). Dapat menumbuhkan partisipasi peserta didik menjadi lebih aktif.
b. Kekurangan
(1) Kemungkin besar kelas akan dikuasai oleh peserta didik yang suka berbicara atau ingin menonjolkan diri,
(2) Tidak dapat dipakai pada kelompok yang besar,
(3) Peserta mendapat informasi yang terbatas,
(4) Menyerap waktu yang cukup banyak,
.
Solusi
Saudara Agus tidak menciptakan interaksi antara siswa dengan siswa, karena waktu yang kurang memungkinkan untuk menciptakan interaksi antara siswa dengan siswa.
Apabila pembelajaran memiliki waktu yang relative lama, alangkah baiknya jika interaksi antara siswa dengan siswa diciptakan oleh guru. Karena penciptaan interaksi ini akan mampu melatih siswa untuk aktif dalam kelas, bukan bersifat pasif. Saudara Agus dapat menggunakan pembentukan kelompok lalu berdiskusi antar siswa. Sehingga siswa mampu berbagi ilmu satu sama lain. Dengan begitu siswa akan menjadi lebih bersifat aktif.
2. Interaksi siswa dengan media pembelajaran
Guru menciptakan interaksi siswa dengan media pembelajaran. Terlihat pada saat guru berusaha memfokuskan siswa pada LCD proyektor berisi tentang materi ajar Peluang. Serta saudara Agus menggunakan media LKS yang berisi latihan-latihan soal untuk mengatahui pehaman konsep yang dipaparkan oleh guru dan menggunakan papan tulis untuk membahas soal.
Adapun kelebhan dan kekurangan dari penciptaan interaksi siswa dengan media yaitu:
a. Kelebihan
(1)Memungkinkan siswa belajar sesuai dengan kemampuan dan kecepatan dalam memahami pengetahuan dan informasi yang ditayangkan
(2)Siswa dapat melakukan kontrol terhadap aktivitas belajarnya
(3)Dapat diprogram agar mampu memberikan umpan balik terhadap hasil belajar dan memberikan pengukuhan (reinforcement) terhadap prestasi belajar siswa
(4)Dapat meningkatkan hasil belajar dengan penggunaan waktu dan biaya yang relatif kecil.
b. Kekurangan
(1)Tingginya biaya pengadaan dan pengembangan program komputer, terutama yang dirancang khusus untuk pembelajaran
Solusi
Penciptaan interaksi siswa dengan media pembelajaran sudah cukup baik. Namun untuk materi peluang, siswa SMP akan lebih mudah memahami peluang dengan menggunakan alat peraga. Agar penanaman konsep yang lebih dalam lagi. Sehingga menjadikan ingatan mengenai peluang yang dipelajarinya tersebut lebih tahan lama.
3. Interaksi siswa dengan guru
Guru menciptakan interaksi siswa dengan guru. Terlihat pada saat pelaksanaan straegi ekspositori, yaitu:
a. Persiapan (Preparation)
Tahap persiapan berkaitan dengan mempersiapkan siswa untuk menerima pelajaran. Yaitu (1)pemberian sugesti positif berupa ucapan salam dan bertanya kondisi lingkungan kelas berupa pertanyaan siswa yang tidak hadir, bertanya kabar siswa, serta menanyakan kesiapan siswa untuk menerima pelajaran.(2)guru memulai materi dengan mengemukakan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
b. Penyajian (Presentation)
Langkah penyajian adalah langkah penyampaian materi pelajaran sesuai dengan persiapan yang telah dilakukan. Guru harus dipikirkan guru dalam penyajian ini adalah bagaimana agar materi pelajaran dapat dengan mudah ditangkap dan dipahami oleh siswa.Yaitu (1)guru menggunakan bahasa yang baik dalam penyampaian materi, hanya saja saudara Agus melupakan perannya sebagai guru dalam kelas dengan jumlah 9 orang siswa, saudara Agus menyebut siswa dengan sebutan “Adik-adik”. Saya rasa sebaiknya tidak menggunakan sebutan seperti itu pada saat dalam kelas.
c. Korelasi (Correlation)
Langkah korelasi adalah langkah menghubungkan materi pelajaran dengan pengalaman siswa atau dengan hal-hal lain yang memungkinkan siswa dapat menangkap keterkaitannya dalam struktur pengetahuan yang telah dimilikinya. Langkah korelasi dilakukan untuk memberikan makna terhadap materi pelajaran, baik makna untuk memperbaiki struktur pengetahuan yang telah dimilikinya maupun makna untuk meningkatkan kualitas kemampuan berpikir dan kemampuan motorik siswa.
Guru menghubungkan materi peluang dengan pengalaman siswa. Hal ini terlihat pada saat guru memberikan soal kepada siswa dalam menentukan populasi dan sampel.
d. Menyimpulkan (Generalization)
Menyimpulkan adalah tahapan untuk memahami inti {core) dari materi pelajaran yang telah disajikan. Langkah menyimpulkan merupakan langkah yang sangat penting dalam strategi ekspositori, sebab melalui langkah menyimpulkan siswa akan dapat mengambil inti sari dari proses penyajian.
Guru menyimpulkan materi peluang pada saat setelah siswa selesai mengerjakan soal latihan.
e. Mengaplikasikan (Application)
Langkah aplikasi adalah langkah unjuk kemampuan siswa setelah mereka menyimak penjelasan guru. Langkah ini merupakan langkah yang sangat penting dalam proses pembelajaran ekspositori, sebab melalui langkah ini guru akan dapat mengumpulkan informasi tentang penguasaan dan pemahaman materi pelajaran oleh siswa. Teknik yang diterapkan oleh saudara Agus berupa pemberian tugas yang relevan dengan materi yang telah disajikan.
Solusi
Penciptaan interaksi antara guru dengan siswa sudah berjalan sangat baik. Terlihat pada saat guru memberikan soal lalu memberikan siswa kesempatan untuk mencoba menjawab soal tersebut. Lalu guru menanyakan pada siswa, apakah sudah mengerti atau belum. Interaksi yang dicptakan guru sangat baik, karena siswa merasa mendapatkan perhatian sehingga siswa tidak merasa takut untuk menyampaikan keinginannya dan siswa akan menjadi aktif.
Fadil
Barisan dan Deret Aritmatika
A. Kelebihan dan Kekurangan serta Solusi tentang Penerapan Metode atau Pendekatan Pembelajaran
Guru menyajikan materi barisan dan deret aritmatika. Dengan pendahuluan penjelasan mengenai pengertian barisan dan deret aritmatika, pemberian contoh soal serta pembahasan bersama, lalu pemberian soal kepada siswa serta memberi kesempatan kepada siswa untuk maju kedepan dan mencoba menjawabnya. Setelah itu guru membagi siswa dalam beberapa kelompok untuk mengetahui pemahaman siswa berupa pemberian soal dan diselingi dengan permainan seperti cerdas cermat.
Dari proses pembelajarn yang berlangsung selama 15 menit tersebut menurut saya, saudara Fadil menerapkan pendekatan deduktif dan metode ekspositori bertipe TGT (Teams Games Tournament).
Pendekatan deduktif ditandai dengan pemaparan konsep, definisi dan istilah-istilah pada bagian awal pembelajaran. Pendekatan deduktif dilandasi oleh suatu pemikiran bahwa proses pembelajaran akan berlangsung dengan baik bila siswa telah mengetahui wilayah persoalannya dan konsep dasarnya(Suwarna,2005).
TGT (Teams Games Tournament). Salah satu model yang dapat mengarahkan kepada siswa untuk memberikan pengalaman belajar secara langsung adalah model pembelajaran kooperatif. (Suparno, 1997).
1. Kelebihan
a. Dapat menampung kelas besar.
b. Bahan pelajaran yang diberikan secara urut oleh guru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar